Zonaaktual.id – Anggaran Polri untuk tahun 2026 resmi melonjak tajam.Setelah disetujui oleh Komisi III DPR RI, total dana yang dikucurkan negara ke tubuh Bhayangkara mencapai Rp173,4 triliun.
Angka tersebut naik signifikan dari pagu indikatif sebelumnya yang hanya Rp109,6 triliun, usai disuntik tambahan sebesar Rp63,7 triliun.
Angka Fantastis, Di Tengah Instruksi Efisiensi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tambahan anggaran ini langsung menempatkan Polri sebagai salah satu lembaga negara dengan alokasi dana terbesar.
Sementara banyak kementerian dan instansi lain tengah diminta berhemat oleh pemerintah, Polri justru mendapat suntikan jumbo.
Kenaikan ini memicu sorotan. Tak sedikit pihak mempertanyakan prioritas pemerintah dalam membagi kue APBN, terutama di tengah tekanan anggaran dan kebutuhan publik yang masih tinggi di sektor kesehatan, pendidikan, hingga perlindungan sosial.
Untuk Apa Saja Tambahan Dana Ini?
Dalam pemaparannya ke DPR, Polri menyebut anggaran akan digunakan untuk kebutuhan belanja pegawai, operasional, pengadaan alat, hingga pembangunan infrastruktur.
Namun rincian teknis dan peta sebaran penggunaan dana masih menunggu pembahasan lanjutan di Badan Anggaran DPR bersama Kementerian Keuangan.
Tambahan anggaran ini secara logis mengerek ekspektasi publik.
Pertanyaannya sederhana: apakah penambahan dana sebesar itu akan berbanding lurus dengan peningkatan layanan, kecepatan respon, dan rasa aman di tengah masyarakat?
Tambahan Rp63 triliun bukan angka kecil. Dana ini berasal dari APBN, yang artinya bersumber dari pajak rakyat.
Wajar jika masyarakat bertanya dan mengawal penggunaannya.
Apakah ini langkah maju menuju pelayanan yang lebih baik, atau justru menambah beban fiskal tanpa hasil nyata?
Terlepas dari semua itu, masyarakat tentunya berharap agar tambahan ini dapat dipergunakan dengan baik serta dapat menambah keamanan, kenyamanan dan ketertiban lebih baik lagi dari sebelumnya.
Salam Presisi
Disclaimer setiap penulisan ini berdasarkan fakta dan diharapkan untuk mencermati dengan baik.
