Zonaaktual.id, Boalemo – Pemerintah Kabupaten Boalemo kembali menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan melalui kegiatan pencanangan penanaman bambu petung di Desa Kuala Lumpur, Kecamatan Paguyaman.
Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Bupati Boalemo Drs. Rum Pagau, Anggota DPR RI Dr. Rachmat Gobel, Wakil Bupati Lahmudin Hambali, Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki, Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, serta jajaran Forkopimda Boalemo dan pejabat terkait lainnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kehadiran lintas lembaga ini menjadi bukti kuatnya dukungan bersama dalam mendorong ekonomi hijau di Boalemo.
Dalam sambutannya, Bupati Rum Pagau menyampaikan bahwa pertanian dan perkebunan merupakan urat nadi perekonomian Boalemo yang harus terus diperkuat melalui inovasi dan pemberdayaan masyarakat.
Ia menegaskan, penanaman bambu petung bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi investasi jangka panjang yang memiliki nilai ekonomi dan ekologis tinggi bagi daerah.
Menurut Rum Pagau, bambu petung memiliki potensi besar karena banyak dimanfaatkan untuk bahan bangunan, mebel, perabotan rumah tangga, hingga bahan industri kreatif. Permintaannya terus meningkat baik di pasar lokal, nasional, maupun internasional.
Pemerintah daerah pun berkomitmen mendukung masyarakat melalui penyediaan bibit unggul, pendampingan teknis, dan fasilitasi pemasaran hasil.
Selain bernilai ekonomi, bambu petung memiliki manfaat ekologis yang luar biasa.
Tanaman ini mampu menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar dan menghasilkan oksigen lebih banyak dibanding tanaman lain.
Hal ini menjadikan bambu sebagai solusi alami dalam menghadapi pemanasan global yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Penanaman bambu petung juga dinilai efektif menjaga suhu daerah agar tetap sejuk dan stabil.
Tajuk daun bambu yang rimbun berperan sebagai peneduh alami, sementara akarnya yang kuat mengikat tanah, menahan erosi, dan menjaga ketersediaan air tanah.
Dengan demikian, bambu tidak hanya menjadi sumber ekonomi, tetapi juga benteng ekologis yang melindungi Boalemo dari dampak perubahan iklim.
Dalam kesempatan itu, Dr. Rachmat Gobel mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Boalemo yang menggabungkan pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
Ia menyebut, bambu merupakan “komoditas masa depan” yang berpotensi besar menopang ekonomi hijau Indonesia.
“Jika dikelola dengan baik, bambu bisa menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat desa, bahkan mampu menembus rantai industri nasional,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bupati Rum Pagau menegaskan bahwa penanaman bambu petung adalah bagian dari visi membangun ekonomi hijau Boalemo.
Ia mengajak seluruh masyarakat, terutama petani, pemuda, dan penyuluh pertanian, untuk aktif terlibat dalam menyukseskan program ini.
“Melalui gotong royong dan inovasi, kita wujudkan Boalemo yang sejahtera, mandiri, dan hijau,” tegasnya.
Selain program bambu petung, pemerintah daerah juga meluncurkan berbagai program pendukung seperti bantuan bibit pala, kakao, kelapa dalam, jagung, dan padi unggul, serta program inseminasi buatan (IB) untuk meningkatkan mutu ternak lokal.
Semua langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani serta peternak Boalemo.
Gerakan penanaman bambu petung ini diharapkan menjadi langkah awal transformasi ekonomi hijau Boalemo, di mana pelestarian alam berjalan seiring dengan peningkatan taraf hidup masyarakat.







