Zonaaktual.id — Mahasiswa Kuliah Kerja Dakwah (KKD) Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boalemo menggelar kegiatan simulasi penanganan bencana di Desa Mohungo, Kecamatan Tilamuta, Senin (4/8/2025) sore.
Kegiatan tersebut disambut antusias oleh masyarakat setempat dan dilaksanakan di halaman balai desa. Simulasi difokuskan pada penanganan darurat saat terjadi bencana, mulai dari evakuasi korban, pertolongan pertama, hingga teknik penyelamatan yang bisa diterapkan di lingkungan perdesaan.
Perwakilan BPBD Boalemo, Noldy Kai, S.Kom, mengatakan bahwa kolaborasi ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan warga terhadap potensi bencana alam.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini bagian dari edukasi berbasis komunitas. Harapannya masyarakat desa, khususnya pemuda, tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana. Karena kesiapan itu kunci utama untuk meminimalisir risiko,” ungkap Noldy.
Koordinator Desa Mahasiswa KKD UMGo, Steven Suleman, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja bidang sosial dan kebencanaan.
Ia menegaskan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam memberikan edukasi langsung kepada masyarakat.
“Kami ingin keberadaan kami di desa ini memberi manfaat nyata. Salah satunya melalui edukasi kebencanaan yang sangat relevan dengan kondisi wilayah dan perubahan iklim saat ini,” ujar Steven.
Sementara itu, Sekretaris Desa Mohungo, Rusni Abdullah, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan apresiasi atas keterlibatan mahasiswa dan BPBD dalam membangun kapasitas warga.
“Kami pemerintah desa sangat mendukung kegiatan seperti ini. Warga jadi tahu bagaimana menghadapi situasi darurat. Semoga ke depan kegiatan serupa bisa terus berlanjut,” tutur Rusni.
Dalam simulasi tersebut, mahasiswa memperagakan langkah-langkah penanganan korban mulai dari proses evakuasi, pemberian pertolongan pertama menggunakan peralatan sederhana, hingga membentuk jalur aman evakuasi.
Warga pun diberi kesempatan mencoba langsung praktik penyelamatan yang diajarkan.
Kegiatan ini ditutup dengan diskusi terbuka antara warga dan perwakilan BPBD, yang membahas berbagai persoalan terkait kesiapsiagaan, sistem peringatan dini, dan langkah mitigasi di tingkat rumah tangga.