ZONAAKTUAL.ID, Boalemo – Desa Mohungo, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo, menjadi pusat perhatian dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 tahun 2025.
Kegiatan yang mengusung tema “MERDEKA (Mahasiswa dan Remaja Muda Desa Mohungo Kreatif dan Aktif)” resmi dibuka oleh Wakil Bupati Boalemo, Lahmudin Hambali, S.Sos, M.Si, pada Kamis (21/8/2025) sore pukul 15.00 WITA.
Uniknya, Wakil Bupati Lahmudin membuka acara dengan cara yang berbeda.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Alih-alih memukul gong atau memotong pita, beliau memilih menerbangkan layang-layang raksasa berbentuk Garuda.
Aksi simbolis itu langsung disambut tepuk tangan meriah warga yang memadati lapangan desa.
Layang-layang Garuda dipandang sebagai simbol kebebasan, cita-cita tinggi, sekaligus mengingatkan pada semangat perjuangan bangsa.
Menurut Lahmudin, pilihan menerbangkan layang-layang ini bukan sekadar permainan, melainkan pesan moral untuk generasi muda agar terus terbang tinggi dalam berkarya.
“Layang-layang ini mengajarkan kita bahwa bangsa ini harus menjulang ke angkasa, mengejar cita-cita besar, dengan tetap berpegang pada persatuan,” tutur Lahmudin dalam sambutannya.
Ia juga memuji kreativitas mahasiswa KKD UMGo dan pemuda Desa Mohungo yang berhasil mengangkat tema MERDEKA.
Menurutnya, tema tersebut sangat tepat karena mendorong generasi muda untuk tampil aktif dan inovatif dalam membangun desa.
“Semangat kemerdekaan itu lahir ketika anak muda mau terlibat langsung, bukan hanya menjadi penonton,” tegasnya.
Namun, inti kegiatan bukan hanya pada simbolik tersebut, melainkan rangkaian lomba dan hiburan khas 17-an yang akan digelar selama tiga hari berturut-turut.
Kepala Desa Mohungo, Alfian Tahir, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk benar-benar menghadirkan suasana kebersamaan bagi masyarakat.
“Rangkaian kegiatan akan berlangsung selama tiga hari, agar semua dusun bisa ikut terlibat. Ada lomba untuk anak-anak, remaja, hingga orang tua. Kami ingin seluruh warga merasakan semangat kemerdekaan,” ujarnya.
Menurut Alfian, lomba-lomba yang disiapkan antara lain panjat pinang, tarik tambang, kontes layang-layang bulia khas Gorontalo, dan pertandingan sepak bola antar dusun.
“Setiap lomba punya makna, bukan hanya hiburan. Ada nilai kebersamaan, kerja sama, dan sportivitas yang bisa kita ambil,” tambahnya.
Camat Tilamuta, Rusli Limalo, yang turut hadir mendampingi, menilai bahwa kegiatan 17-an di desa justru menjadi sarana perekat sosial.
“Ketika anak-anak, pemuda, hingga orang tua berkumpul di satu lapangan, itulah bentuk nyata persatuan. Kegiatan ini membuktikan bahwa semangat 17 Agustus bukan hanya di kota, tapi hidup kuat di desa,” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Desa (Kordes) KKD UMGo di Mohungo, Steven Suleman, menuturkan bahwa mahasiswa bersama pemuda sudah mempersiapkan acara jauh-jauh hari.
“Kami ingin kegiatan tiga hari ini tidak hanya sekadar lomba, tapi benar-benar menjadi ajang kebersamaan. Mahasiswa KKD ikut membantu teknis, ikut meramaikan lomba, bahkan menjadi bagian dari penyemangat masyarakat,” kata Steven.
Ia menegaskan, perayaan 17-an kali ini menjadi ruang pembelajaran bersama. Mahasiswa belajar langsung dari masyarakat, sementara masyarakat mendapat tambahan energi dari semangat mahasiswa.
“Inilah makna dari kolaborasi kreatif dan aktif sesuai tema MERDEKA,” tambahnya.