Zonaaktual.id, Boalemo – Kabupaten Boalemo bersiap melakukan lompatan besar di sektor perkebunan.
Hal itu ditandai dengan kedatangan Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Dr. Abdul Rony Angkat, S.TP., M.Si, yang disambut langsung oleh Bupati Boalemo, Drs. Rum Pagau, bersama Wakil Bupati Lahmuddin Hambali, Rabu (01/10/2025).
Kunjungan pejabat pusat tersebut menjadi momentum penting bagi daerah yang selama ini dikenal sebagai salah satu sentra pertanian dan perkebunan di Gorontalo.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kehadiran Dirjen Perkebunan membuka peluang besar bagi Boalemo untuk memperluas sektor komoditas unggulan yang mampu menopang perekonomian masyarakat.
Dalam agenda kunjungan, Abdul Rony bersama rombongan disambut hangat oleh Bupati Rum Pagau di Villa kediaman pribadinya yang juga difungsikan sebagai kebun durian di Desa Molombulahe, Kecamatan Paguyaman.
Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana penuh keakraban namun sarat makna strategis.
Bupati Rum Pagau menegaskan, sektor perkebunan memiliki peran vital dalam pertumbuhan ekonomi daerah.
Menurutnya, potensi Boalemo tidak hanya bertumpu pada jagung, melainkan juga pada tanaman tahunan yang bernilai tinggi seperti durian, kakao, dan kelapa sawit.
“Kami sangat berterima kasih atas kunjungan Bapak Plt. Dirjen Perkebunan. Kehadiran beliau tentu menjadi dorongan besar bagi petani dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas produksi perkebunan,” ujar Rum Pagau.
Ia menambahkan, komoditas pangan seperti jagung memang masih menjadi primadona.
Namun, demi kepastian ekonomi yang berkelanjutan, pemerintah daerah harus menyiapkan strategi jangka panjang.
Salah satunya melalui pengembangan tanaman tahunan yang memiliki nilai ekonomi lebih stabil.
“Jagung sudah terbukti menopang ekonomi kita, tapi ke depan kita harus memikirkan tanaman tahunan yang mampu memberi hasil lebih stabil dan berkesinambungan. Durian, kakao, dan sawit punya prospek besar di pasar nasional maupun internasional,” tegas Rum Pagau.
Menanggapi hal itu, Abdul Rony menyambut baik gagasan yang digulirkan Bupati Boalemo.
Menurutnya, daerah ini memiliki lahan yang cukup luas dan subur, sehingga sangat potensial untuk pengembangan tanaman tahunan dalam skala besar.
“Kementerian Pertanian siap memberikan dukungan penuh. Apalagi tahun depan Gorontalo mendapatkan alokasi anggaran setengah triliun rupiah. Dengan nominal sebesar itu, tentu Boalemo juga akan mendapat porsi untuk pengembangan sektor perkebunan,” ungkap Abdul Rony.
Selain berdiskusi dengan pemerintah daerah, Plt. Dirjen Perkebunan juga melakukan dialog bersama para petani dan pelaku usaha perkebunan.
Isu-isu penting seperti peremajaan tanaman, peningkatan produktivitas, hingga akses pasar menjadi topik utama pembahasan.
Dialog itu menjadi ajang mendengar langsung aspirasi masyarakat tani.
Pemerintah pusat memastikan, dukungan tidak hanya sebatas program, tetapi juga kebijakan strategis yang berpihak pada penguatan ekonomi rakyat berbasis perkebunan.
Wakil Bupati Lahmuddin Hambali turut menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Ia menyebut, keterlibatan pemerintah desa akan menjadi faktor penting dalam menjaga keberlanjutan produksi komoditas tahunan.
“Kalau desa ikut mengawal, maka program pengembangan tanaman tahunan akan lebih terjamin keberlanjutannya dan manfaatnya langsung terasa di masyarakat,” jelas Lahmuddin.
Dalam kesempatan itu, Rum Pagau juga menegaskan kesiapan Boalemo membuka lahan seluas 2.000 hektar untuk pengembangan tanaman tahunan.
Langkah tersebut bukan hanya sekadar target, melainkan komitmen serius pemerintah daerah untuk membawa Boalemo ke level ekonomi yang lebih tinggi.
Dengan dukungan pemerintah pusat dan sinergi seluruh elemen, Boalemo optimistis bisa menjelma menjadi salah satu pusat perkebunan unggulan di Provinsi Gorontalo bahkan skala nasional.
Momentum kunjungan Dirjen Perkebunan ini pun diyakini menjadi awal transformasi ekonomi berbasis perkebunan di daerah tersebut.